Masukkan Code ini K1-C4FEFY-9
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Sabtu, 23 Oktober 2010

JALUR RAWAN KECELAKAAN

TASIKMALAYA, (PRLM).- Jalur turunan Gentong sepanjang lima kilometer di Kec. Kadipaten, Kab. Tasikmalaya, merupakan titik paling rawan kecelakaan lalu lintas di jalur selatan, masuk daerah Tasikmalaya. Selain turunannya cukup tajam, jalur tersebut juga berkelok-kelok, sebagian kondisi badan jalan rusak dan tidak ada penerangan jalan di malam hari.
“Jalur Gentong mendapat perhatian khusus, karena tingkat kerawanannya memang tinggi. Bahkan, termasuk daerah rawan longsor, lalu terjadi penyempitan di jembatan Trowek. Makanya, kita sebar lima titik pengamanan di jalur Gentong,” kata Kepala Kesatuan Lalu Lintas Polresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Polisi Denny Agung, kepada “PRLM”, Kamis (2/9) ketika mantau jalur tersebut.
Memasuki arus mudik ini, kata Denny Agung, kewaspadaaan pemudik saat memasuki jalur Gentong yang merupakan perbatasan antara Kab. Garut dengan Kab. Tasikmalaya, diminta ditingkatkan. Begitu juga kecepatan laju kendaraan harus dikurangi, agar menghindar kecelakaan di jalur tersebut.
Di daerah itu, sehari-hari sering terjadi angkutan truk terguling atau mogok di tanjakan Gentong. Situasi itu, sering menyebabkan kemacatan yang cukup lama di jalur selatan masuk Tasikmalaya.
Makanya, polisi berusaha siaga penuh di Gentong. Termasuk di jembatan trowek yang terjadi penyempitan. Memasuki jembatan tersebut, kendaraan bus harus masuk melintas bergantian, karena tidak bisa masuk atau tidak bisa dilalui dua kendaraan dalam kurun waktu bersamaan.
Jalur Gentong, kata Agus Salim, selain turunan tajam serta berkelok-kelok, diakui kondisi aspalnya sudah rusak. Kondisi itu, membuat tidak nyaman pengedara sepeda motor maupun mobil. “Sekarang memang ada perbaikan sedikit-sedikit, tetapi hanya sifatnya tamba sulam,” ujar Agus.
Menurut Agus, selain Gentong, jalur yang dipantau terus yaitu di Tenjowaringan yang sering terjadi longsor yang menutup badan jalan Singaparna-Garut. Di daerah itu, katanya sudah siaga juga alat berat. “Kita juga terus memantau kondisi Kawali-Panawangan yang merupakan titik rawan longsor di jalru Ciamis-Kuningan,” katanya.
Sementara itu, untuk jalur Kota Tasikmalaya-Cipatujah, Kab. Tasikmalaya , sampai sekarang masih diupayakan perbaikan jembatan yang amblas. Sekarang, jembatan di daerah Cipatujah itu, masih satu jalur. “Namun dua hari ke depan, diharapkan sudah bisa digunakan dua jalur. Perbaikan jembatan terus dilakukan, agar secepatnya jembatan itu digunakan untuk melintas dua kendaraan,” katanya. (A-97/das)***

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger